BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah bagian integral dari lembaga pendidikan tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematik untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber bahan informasi, dalam rangka menunjang program belajar dan mengajar.
Tujuan penyelenggaraan perpustakaan ini adalah untuk menunjang program belajar mengajar agar tujuan umum dan khusus pendidikan bisa tercapai secara optimal.
Disamping itu perpustakaan ini juga berperan sebagai salah satu sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif dan bersama-sama dengan unsur-unsur pendidikan lainnya ikut menentukan berhasilnya proses pendidikan.
Fungsi pokok perpustakaan ini adalah memberikan pelayanan informasi untuk menunjang program belajar dan mengajar, baik dalam usaha pendalaman dan penghayatan pengetahuan, penguasaan keterampilan maupun penyerapan dan pengembangan nilai dan sikap hidup siswa.
Namun perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat telah mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Kecepatan memperoleh informasi juga menjadi salah satu ciri dari situasi ini. Tidak hanya kemudahan dalam memperoleh informasi, tapi juga harga atau modal yang mahal yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut. Kebutuhan akan informasi sangat dirasakan oleh setiap personalia yang ada di lingkungan pendidikan baik guru maupun siswa sebagai peserta didik. Siswa sebagai salah satu aset institusi yang penting haruslah mendapatkan prioritas dalam mendapatkan informasi terutama yang berkaitan dengan kegiatan belajar mereka
Kegiatan belajar mengajar sebagai suatu proses komunikasi akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan unsur-unsur komunikasi yang baik pula, seperti sumber informasi, saluran informasi, dan penerima informasi. Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi akan sangat bermanfaat jika ternyata mampu menyediakan berbagai pesan yang dibutuhkan oleh user (pengguna), guru, siswa, karyawan sekolah, dan lain-lain. Penyediaan informasi yang lengkap melalui perpustakaan sekolah akan sangat membantu siswa dalam proses belajarnya. Selain itu guru pun dapat memanfaatkan perpustakaan terutama untuk memperoleh sumber-sumber pengetahuan baru yang sangat berguna bagi peningkatan kemampuannya.
Pepustakaan yang berada di setiap sekolah dan tersebar di berbagai komplek merupakan aset yang sangat penting pula. Hanya kondisi perpustakaan yang ada saat ini masih bersifat konvensional. Tanpa kehadiran (user) pengguna di perpustakaan, informasi dari bahan pustaka tidak dapat diperoleh pengguna. Artinya pengelolaan dan pelayanan perpustakaan masih bersifat manual. Dengan perkembangan teknologi informasi yang terjadi dewasa ini, perpustakaan dapat diubah dalam segi penyediaan informasi, pengelolaan serta pelayanannya melalui perangkat elektronis yaitu komputer. Ini yang biasa disebut dengan elektronic library atau perpustakaan elektronik. Kecepatan dan kemudahan memperoleh informasi akan menjadi ciri sebuah perpustakaan elektronik, sehingga akan menghilangkan hambatan waktu, jarak dan ruang atau tempat. Hal ini merupakan perkembangan yang lebih jauh setelah.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan.
2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.
Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah e-library ini adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kemampuan dalam teknologi informasi yang memadai
2. Mengembangkan komunikasi ilmiah (science communication)
3. Meningkatkan kompetensi nanajerial dan kepemimpinan (leadership) berbasis informasi.
4. Perpustakaan digital sangat penting terutama untuk mengatasi kendala tempat koleksi buku, jarak dan waktu.
5. Menanamkan budaya jaminan mutu, etos kerja dan nilai kerja pada setiap kegiatan perpustakaan.
6. Mempermudah dalam memanajemen koleksi, menyimpan, pelayanan bantuan penelusuran informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lebih Jauh Tentang Electronic Library (Perpustakaan Elektronik)
Electronic Library atau perpustakaan elektronik atau juga dikenal dengan perpustakaan maya adalah sebuah sistem informasi yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), pengelolaan, pelayanan serta penyediaan (akses) informasinya dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronis yang berupa komputer. Jika dalam perpustakaan konvensional, bahan-bahan pustaka tersimpan dalam rak-rak penyimpanan dengan kodifikasi (DDC = Dewey Decimal Classification), tersedia meja/laci katalog untuk penelusuran bahan pustaka, ada bagian sirkulasi, ada ruang baca, dan lain-lain. Dalam perpustakaan elektronik, komponen-komponen tersebut tetap ada dalam pengertian tersedia tetapi tidak hadir dalam bentuk fisik (disebut maya) yang umumnya ada dalam perpustakaan konvensional. Perpustakaan elektronik merupakan provider atau penyedia informasi, transaksi atau layanan informasinya bersifat elektronik, serta menyediakan bahan-bahan pustaka (item) selain dalam bentuk data elektronik juga dalam bentuk yang lain seperti yang umumnya ada dalam perpustakaan konvensional.
Perpustakaan elektronik merupakan salah satu alternatif dalam menyediakan sumber informasi untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh (distance learning), mengingat user atau pengguna perpustakaan berada di tempat yang tidak diketahui keberadaannya. Ini dimungkinkan dengan adanya teknologi internet yang sudah berkembang dengan sangat pesat dewasa ini.
User dalam memperoleh informasi, selain menggunakan saluran elektronis seperti melalui komputer dan telepon juga dapat memperolehnya melalui layanan lain seperti melalui jaringan layanan pos atau user juga bisa datang langsung ke tempat di mana sumber informasi tersebut berada.
Dalam perpustakaan konvensional, organisasi perpustakaan biasanya terdiri dari kepala perpustakaan, bagian/divisi pengadaan, bagian pengolahan, bagian sirkulasi, bagian referensi, dan lain-lain. Pada perpustakaan elektronik bagian atau divisi umumnya masih seperti perpustakaan konvensional. Tetapi untuk sebuah perpustakaan elektronik, divisi atau bagian yang minimal harus ada adalah bagian yang mengurus tentang hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak), divisi pengadaan, dan divisi/bagian pelayanan. Yang membedakan kedua perpustakaan itu adalah sifat pekerjaan dari masing-masing bagian/divisi yang ditanganinya. Untuk perpustakaan elektronik sesuai dengan ciri dari perpustakaan elektronik itu sendiri yang menyediakan data dan pelayanan elektronik, maka fungsi dari masing-masing bagianpun tidak akan terlepas dari perangkat elektronik.
Untuk lebih memberikan gambaran lebih jelas lagi, perpustakaan elektronik sebagai suatu sistem informasi, bagaimana keterkaitan dan hubungan yang terjadi antar komponen dalam sebuah perpustakaan elektronik dapat digambarkan seperti berikut ini :
1. Identifikasi Data dan Informasi yang Dibutuhkan
Umumnya dalam pengembangan sebuah perpustakaan elektronik selalu bertitik tolak dari kondisi atau keadaan suatu perpustakaan konvensional. Ini disebabkan terutama dalam hal penyediaan data yang dibutuhkan oleh sebuah perpustakaan elektronik. Data yang umumnya tersedia dalam perpustakaan konvensional, mengalami perubahan format yaitu didisain kedalam format elektronik yang harus memiliki standar internasional sehingga dapat diakses oleh semua mesin pengakses (komputer).
Data yang berhubungan dengan item pustaka (bahan pustaka) dapat dibuat identifikasinya seperti berikut ini :
a. Buku
b. Majalah/buletin/jurnal
c. Juklak/juknis/form/SK.
d. Modul
e. Kertas kerja/laporan penelitian
f. Kliping
g. Brosur
h. Referensi
i. Audio visual
Sedangkan informasi yang dibutuhkan dari data-data di atas dapat dibuat kodifikasi atau penggolongan sesuai dengan kebutuhan atau yang berlaku di dalam perpustakaan pada umumnya, seperti :
a. Karya umum (bibliografi, ensiklopedi umum, jurnal, penerbitan dan surat kabar, dll.)
b. Filsafat dan psikologi
c. Agama
d. Ilmu-ilmu sosial (pendidikan, statistik, politik, ekonomi & manajemen, dll.)
e. Bahasa
f. Ilmu-ilmu murni (Pasti/Alam)
g. Ilmu-ilmu terapan (Teknologi)
h. Kesenian, hiburaan, olahraga
i. Kesusasteraan
j. Sejarah umum dan geografi
Dalam mengembangkan perpustakaan elektronik, selain data item pustaka seperti yang telah diuraikan di atas, masih perlu dibuat informasi data mengenai keanggotan, transaksi, jenis-jenis layanan (public service) yang akan diberikan, juga data mengenai statistik layanan perpustakaan elektronik.
a. Data yang berhubungan dengan keanggotaan, ini meliputi tipe / jenis keanggotaan serta biodata keanggotaannya. Tipe keanggotaan adalah bersifat terdaftar atau tidak terdaftar, individu atau atas nama instansi. Karakteristik dari anggota atau user, misalnya : siswa, mahasiswa, guru/dosen, karyawan departemen, peserta diklat, atau masyarakat umum. Sedangkan biodata yang dibutuhkan adalah seperti; nama, nomor ID, instansi/kantor, alamat rumah/kantor, kota, kode pos, telepon serta fax rumah/kantor, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.
b. Data yang berhubungan dengan transaksi perpustakaan dimaksudkan adalah data yang berhubungan dengan sirkulasi misalnya tanggal peminjaman, tanggal pengembalian, denda, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.
c. Data yang berhubungan dengan public service, yang dimaksud adalah data mengenai promosi serta pengembangan sumber daya manusia baik bagi user (anggota) maupun bagi pengelola perpustakaan elektronik itu sendiri, konsultasi, seminar, pelatihan, kemudahan memperoleh materi dari item pustaka misalnya bisa dibeli, dicopy, diantar, atau melalui fasilitas download melalui internet, e-mail, dan lain-lain. Sedangkan data yang berhubungan dengan pengembangan sumberdaya manusia untuk kebutuhan seminar/pelatihan seperti : nama kegiatan, waktu dan tempat kegiatan, jadwal acara, sponsor, biaya, dan lain-lain.
d. Data yang berhubungan dengan statistik adalah data yang bersifat output seperti data jumlah pengunjung, jumlah item yang dipinjam, jumlah item yang paling banyak dicari, jumlah item yang dicari tetapi tidak ada, dan lain-lain. Data ini dapat digunakan untuk membuat suatu laporan secara periodik atau berkala, misalnya grafik pengunjung (visitor), grafik peminjaman item pustaka, dan lain-lain.
2. Struktur Data dan Standar Kepustakaan
Dari uraian dan identifikasi data di atas tadi, maka selanjutnya dibuatlah struktur dari masing-masing data ke dalam format pembuat database. Pada bagian ini prosesnya akan memakan waktu yang cukup banyak, karena akan melalui langkah-langkah yang berurutan yang harus dilakukan. Pekerjaan dimulai dengan pembuatan lembar kerja (worksheet), pengisian lembar kerja yaitu pemindahan semua data yang akan dibuat databasenya ke lembar ini, selanjutnya yang terakhir adalah pemasukan (input) ke dalam mesin (komputer) pembuat database. Ini semua bisa dilakukan setelah perangkat lunak (software) dipilih sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini disajikan struktur database yang dirancang untuk kebutuhan katalog elektronik untuk item pustaka (klas) untuk jenis buku, maka field-field untuk database yang harus tersedia adalah sebagai berikut:
a. Nomor panggil/ Nomor klas
b. Nomor ISBN
c. Nama pengarang
d. Judul
e. Impresum (tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit)
f. Kolasi (jumlah halaman, ilustrasi, dimensi)
g. Keterangan seri
h. Catatan (umum, biblioggrafi, isi)
i. Tajuk subyek
j. Tajuk tambahan
k. Sumber/lokasi
l. Keyword (kata kunci)
m. Abstark
Untuk item klas selain bahan cetakan dapat dibuat field-field database sesuai dengan karakteristik masing-masing bahan pustaka, seperti untuk audio visual field database yang dibutuhkan adalah :
a. Nomor panggil/ Nomor klas
b. Sutradara/penanggungjawab program
c. Produser
d. Judul
e. Durasi (waktu putar)
f. Copyright/hak cipta
g. Sumber/lokasi
h. Deskripsi fisik
i. Seri
j. Catatan
k. Tajuk subyek
l. Tajuk tambahan
m. Keyword (kata kunci)
n. Abstrak
3. Pelayanan
Dalam perpustakaan konvensional bagian sirkulasi adalah bagian yang paling bertanggung jawab terhadap proses penggunaan bahan pustaka. Pemakai (user) akan selalu melewati bagian ini untuk kebutuhan peminjaman dan permintaan salinan materi pustaka. Di bagian ini akan ditemui data mengenai jumlah pengunjung, jumlah koleksi yang dipinjam, jumlah koleksi yang paling banyak/sering dipinjam, jumlah koleksi yang belum kembali, data mengenai anggota yang mendapat denda, dan sebagainya. Pada perpustakaan elektronik hal-hal seperti ini tetap ada, hanya tidak akan tampak hiruk-pikuk seperti pada perpustakaan konvensional. Fungsi ini akan ditemukan di dalam perpustakaan elektronik pada bagian atau divisi statistik.
Pada proses pelayanan yang digambarkan di atas ada sesuatu yang selalu dilalui oleh pemakai (user) yaitu yang disebut user interface. User interface merupakan jembatan antara user dengan sistem yang dijalankan sebuah perpustakaan elektronik. Proses dimulai dengan pertanyaan user, apa yang akan dilakukan user dan darimana user akan memulainya. Pada tingkat ini pengalaman dan pengetahuan user akan membantu proses interaksi antara user dengan sistem yang dijalankan oleh sebuah perpustakaan elektronik. Kondisi user dapat dibedakan antara yang sudah melek komputer atau mengerti tentang katalog dan user yang buta komputer serta belum memahami katalog.
Dalam proses pencarian dan penelusuran informasi memang ada user yang sungguh-sungguh mencari sesuatu informasi, tetapi terkadang ada user yang hanya sekedar browsing untuk mengetahui berbagai fasilitas layanan yang diberikan. Untuk itu sistem yang dijalankan oleh sebuah perpustakaan elektronik harus dapat memberikan petunjuk dan informasi yang lengkap sebagai alat bantu (help). Berbagai program bantu saat ini banyak ditemui dalam bentuk quick tour. Yang harus disadari adalah bahwa suatu sistem yang dijalankan tidak mungkin akan menjawab semua kebutuhan user, untuk itu sebuah search engine yang baik harus meyediakan berbagai alternatif penelusuran misalnya hanya dengan memasukkan sebuah kata kunci (keyword).
Pada pembahasan data dan informasi yang dibutuhkan di atas telah disinggung mengenai data-data untuk public service, maka pada pembahasan mengenai pelayanan akan dibahas mengenai berbagai fasilitas yang mungkin perlu disediakan seperti terlihat pada bagan di bawah ini :
4. Jaringan dan Sistem Pengamanan
Sebuah jaringan yang baik akan menentukan sebuah sistem informasi berjalan dengan baik pula. Di sini belum dibicarakan mengenai perangkat keras dan perangkat lunak yang akan mendukung jaringan dalam suatu sistem informasi. Jaringan akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan tentunya menyangkut anggaran biaya yang tersedia disamping kemauan institusi yang bersangkutan. Pada bagian ini akan diinformasikan sebatas pada hal-hal yang berhubungan dengan aspek pengamanan jika mau mengembangkan sebuah perpustakaan elektronik. Pengamanan mencakup lingkup pengamanan data yang berupa pengamanan data elektronik, fasilitas fisik, dan prosedur kerja.
Pengamanan data elektronik mencakup disemua aspek seperti pada bagan di atas. Pada sistem yang dijalankan oleh sebuah perpustakaan elektronik hanya yang berwenang yang memiliki akses ke dalam data dengan fasilitas fastword yang dimilikinya. Campur tangan bagian lain yang bukan wewenangnya akan menjadikan keamanan data kurang dapat dijamin dengan baik.
Pengamanan yang berhubungan dengan fasilitas fisik akan menjadikan sistem dan jaringan akan terpelihara dengan baik, dimana di dalamnya tersimpan data. Ini merupakan pengamanan terhadap seluruh investasi biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan sebuah perpustakaan elektronik.
Sedangkan pengamanan yang berhubungan dengan prosedur kerja seperti terlihat pada bagan di atas berlaku untuk pengelola sebuah perpustakaan elektronik. Ini terkait dengan manajemen yang akan dijalankan oleh perpustakaan elektronik tersebut. Dalam menjalankan perpustakaan elektronik akan banyak menemukan permasalahan hukum terutama dengan masalah hak cipta (copyright) yang hingga saat ini menjadi masalah yang terkadang kurang mendapat perhatian yang serius. Untuk ini perlu ditetapkan kode etik dan hukum untuk mengantisipasi langkah ke depan.
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sebuah perpustakaan elektronik sangan membutuhkan sumber daya manusia yang handal dan teruji. Ini akan mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti terlihat pada daftar berikut ini :
a. Analis sistem (tim multidisiplin)
b. Software engineer
c. Programer
d. Database administrator
e. Network administrator
f. Teknisi
g. Operator
Seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan belum cukup handal untuk mengembangkan sebuah perpustakaan elektronik. Untuk menjadi seorang analis sistem, seorang pustakawan harus melengkapi dirinya dengan kemampuan di bidang komputer. Inipun harus ditunjang oleh beberapa ahli dari disiplin ilmu yang lain, seperti ahli komunikasi, ahli teknologi pendidikan, dan lain-lain.
B. Kondisi Umum Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari
Perpustakaan yang dijadikan objek penelitian adalah Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari dengan nomor NSS 201021423052 P yang beralamat di jalan Pasirjengkol nomor 132 Telp. (0265) 650039 Banjarsari Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat.
1. Jenis dan Status Perpustakaan
a. Jenis Perpustakaan
Perpustakaan ini termasuk perpustakaan sekolah yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pengajaran dan pendidikan di SLTP Negeri 1 Banjarsari.
Fungsi dari Perpustakaan ini adalah sebagai pusat kegiatan belajar dan mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi.
Perpustakaan ini bertujuan untuk memenuhi kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler, merangsang keinginan dan membangkitkan minat serta kebiasaan membaca guna memperkaya ilmu pengetahuan dan membantu pengembangan bakat siswa. Perpustakaan ini juga dapat menunjang setiap kegiatan mata pelajaran, menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga pelaksanaan kegiatan kurikulum dapat lebih sempurna, sekaligus dapat meningkatkan mutu pendidikan.
b. Status Perpustakaan
Status perpustakaan ini di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Hanya secara organisatoris pembinaan secara umum untuk SLTP adalah Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat melalui KPPS (koordinator Pembinaan Perpustakaan Sekolah) yang pada tingkat pusat adalah Ditjen Dikdasmen Diknas.
2. Struktur Organisasi Mikro
Struktur organisasi secara mikro adalah struktur organisasi yang menggambarkan kedudukan setiap kegiatan kerja dalam keseluruhan organisasi perpustakaan sekolah. Adapun struktur organisasi secara mikro di Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari ini dapat digambarkan seperti berikut ini.
a. Bagan Organisasi Mikro Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari
Kepala Bagian Perpustakaan
Drs. Syaefudin Zuhri
Urusan Tata Usaha
Subag Teknis
Pelayanan
Yoyoh
Pengolahan
Aan Juansyah
Wiwin Setiawati
Pengadaan
Aris Wahyu
b. Penjelasan Tata Kerjanya
1. Kepala Bagian Perpustakaan
a) Bertugas dan bertanggung jawab penuh tentang penyelenggaraan dan pengolahan seluruh unit perpustakaan sekolah
b) Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja dan tata hubungan seluruh staf perpustakaan sekolah
c) Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan intern yang khusus dalam bidangnya.
2. Sub Bagian Pengelolaan
a) Membuat registrasi
b) Membuat kartu katalog
c) Kartu buku, kantong kartu buku, kartu tanggal dan sebagainya
d) Mengklasifikasikan bahan pustaka
3. Sub Bagian Pengadaan
a) Menambah koleksi perpustakaan
b) Menyusun perencanaan pengadaan bahan pustaka
c) Memilih bahan pustaka
d) Memesan bahan pustaka
e) Mengadakan kerja sama dengan instansi lain
f) Inventarisasi buku-buku baru
4 Sub Bagian Pelayanan
a) Memberikan pelayanan kepada anggota perpustakaan
b) Memberi petunjuk langsung kepada pengunjung tentang bagaimana menggunakan katalogus, mencari buku di rak mencari informasi tertentu yang dicari, cara membaca yang baik, menggunakan buku agar fisik buku tidak lekas rusak.
c) Menata ruangan
d) Melaksanakan pengadministrasian kegiatan teknis pelayanan / layanan pengunjung
e) Membuat statistik dan pengolahan data perpustakaan.
c. Struktur Organisasi Makro
Struktur organisasi secara makro adalah struktur organisasi yang menggambarkan kedudukan perpustakaan dalam organisasi sekolah. Perpustakaan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam struktur organisasi. Adapun struktur organisasi secara makro di SMP Negeri 1 Banjarsari ini dapat digambarkan seperti berikut ini.
Bagan Struktur Organisasi Makro SMP Negeri 1 Banjarsari
Komite Sekolah
Kepala Sekolah
Dinas Pendidikan
Urusan Tata Usaha Sekolah
Bagian Kesiswaan
Bagian Kurikulum
Bagian Pengabdian Masyarakat
Bagian Perpustakaan Sekolah
Koordinator BP/BK
G u r u
S i s w a
d. Ketenagaan / Petugas Perpustakaan
Tenaga atau petugas Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari berjumlah lima orang. Empat orang berstatus sebagai guru dan satu orang tenaga sukarelawan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini.
No Nama Jabatan Status Latar Belakang Pendidikan
1. Drs. Syaefudin Kabag perpustakaan Guru Bahasa Indonesia
2. Aan Juansyah Bag. Pengolahan Guru PPKn
3. Aris Wahyu Bag. Pengadaan Guru Bahasa Indonesia
4. Wiwin Setiawati Bag. Pengolahan Guru Bahasa Inggris
5. Ai Herna Bag. Pelayanan Sukwan PGSD
e. Sumber Dana
Agar perpustakaan sekolah sesuai dengan yang diharapkan, maka pendanaannya harus memadai, mengingat peranan perpustakaan dalam pendidikan sangat penting. Pada hakikatnya perpustakaan sekolah merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari organisasi sekolah secara keseluruhan. Oleh karena itu, sumber dana perpustakaan sekolah dapat berasal dari anggaran rutin. Adapun sumber dana Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari diperoleh dari iuran anggota, S P P, B P 3, Bantuan lain yang sifatnya tidak tetap dan tidak mengikat, Dendaan dari pelanggaran batas waktu peminjaman buku.
Dana yang diperoleh oleh Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari perpustakaan itu sendiri. Penggunaan dana ini dapat dilihat dari uraian berikut ini.
1) Belanja buku : 70 %
2) Langganan majalah / surat kabar : 10 %
3) Pemeliharaan Koleksi : 7 %
4) Administrasi Perpustakaan : 5 %
5) Pembinaan Profesi : 5 %
6) Cadangan : 3 %
Persentase penggunaan dana perpustakaan tersebut sudah dipertimbangkan dengan keadaan siswa, keadaan guru, jumlah koleksi yang ada dan intensitas penggunaan atau pelayanan.
f. Perlengkapan dan Peralatan Perpustakaan
Perlengkapan dan Peralatan yang dimiliki oleh Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari adalah sebagai berikut.
1) Ruangan
Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari menggunakan ruangan berupa kelas dengan ukuran 8 m x 15 m = 120 m², memiliki penerangan yang cukup dan ruangan yang utuh tidak terpisah-pisah. Kapasitas ruangan ini untuk menampung 40 orang pengunjung.
2) Peralatan perpustakaan
Macam-macam peralatan yang dimiliki Perpustakaan SLTP Negeri 1 Banjarsari dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No. Nama Alat Jumlah
1. Rak buku 4
2. Tempat surat kabar 1
3. Lemari buku 7
4. Meja sirkulasi 1
5. Meja baca kelompok 2
6. Meja belajar perorangan 2
7. Kabinet kartu katalog 1
8. Kursi baca 30
9. Meja Petugas 4
3) Perlengkapan
Perlengkapan yang ada di Perpustakaan SLTP Negeri 1 Banjarsari adalah sebagai berikut.
f) Buku inventaris koleksi buku
g) Buku inventaris koleksi bukan buku
h) Cap perpustakaan
i) Bantalan cap
j) Buku klasifikasi
k) Komputer
l) Kertas label
m) Selotip
n) Formulir kartu buku
o) Formulir lembaran tanggal kembali
p) Kantong kartu buku
q) Lem
r) Perlengkapan penjilidan
g. Kegiatan Teknis Perpustakaan
Kegiatan teknis Perpustakaan meliputi :
1) Pengadaan bahan pustaka (akuisisi)
Pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan SLTP Negeri 1 Banjarsari meliputi beberapa tahap :
a) tahap perencanaan
Setiap akan melaksanankan kegiatan pengadaan bahan pustaka, para petugas Perpustakaan SLTP Negeri 1 Banjarsari selalu bermusyawarah untuk merencanakan buku apa saja yang akan dijadikan sebagai bahan koleksinya. Tentu saja dengan mempertimbangkan setiap kebutuhan siswa, sehingga diharapkan setiap bahan pustaka dapat meningkatkan kualitas pendidikan seluruh siswa.
b) Tahap pemilihan
Kriteria pemilihan bahan pustaka untuk Perpustakaan SLTP Negeri 1 Banjarsari dilihat dari segi isi dan pengarangnya. Adapun alat pemilihannya menggunakan daftar buku beranotasi dengan rekomendasi dan brosur yang memuat daftar buku / bahan pustaka yang diterbitkan oleh penerbit.
c) Tahap pemesanan
Setelah menentukan buku-buku / bahan pustaka yang dipilih biasanya perpustakaan ini memesan buku / bahan pustakanya langsung kepada penerbitnya atau salah seorang petugas perpustakaan mencarinya langsung ke toko-toko buku.
2) Registrasi dan Inventarisasi Bahan Pustaka
Registrasi dan inventarisasi sudah dilaksanakan di perpustakaan ini dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Setiap pesanan buku-buku atau bahan pustaka diterima biasanya dicek terlebih dahulu apakah ada yang rusak atau tidak serta apakah buku / bahan pustaka yang diterima sesuai dengan pesanan atau tidak.
b) Setelah selesai pengecekan buku / bahan pustaka distempel pada bagian awal, tengah dan akhir buku.
c) Buku / bahan pustaka diberi nomor induk secara berurutan mulai dari nomor 1, 2, 3, 4, ….dst. Nomor induk buku ini ditulis pada halaman judul dan di bagian samping buku.
d) Mendaftarkan buku / bahan pustaka ke dalam buku induk. Untuk majalah dan surat kabar belum didaftarkan kardeks.
3) Katalogisasi
Di Perpustakaan ini katalogisasi belum dilaksanakan.
4) Klasifikasi
Sistem klasifikasi yang digunakan di SMP Negeri 1 Banjarsari adalah sistem DDC (Dewey Desimal Classification). Namun penyimpanan buku di rak buku belum sesuai dengan klasifikasinya. Hal ini disebabkan karena pengetahuan siswa tentang klasifikasi buku masih rendah sehingga sewaktu menyimpan buku yang telah dibacanya tidak pada rak buku yang sesuai dengan klasifikasinya.
5) Pelayanan
a. Sistem pelayanan
Sistem pelayanan pengunjung di Perpustakaan SLTP Negeri 1 Banjarsari bersifat terbuka. Diperpustakaan ini pengunjung diperkenankan langsung memilih buku / bahan pustaka yang tersedia di rak buku dan mengambilnya sendiri untuk dibaca di ruang baca atau membawanya ke bagian sirkulasi untuk dipinjam pulang atau keluar perpustakaan. Setelah selesai dibaca di ruang baca, mereka harus mengembalikan sendiri buku / bahan pustaka tersebut ke tempat semula.
b. Waktu kegiatan
Waktu kegiatan perpustakaan yang disediakan bagi pengunjung (siswa) untuk membaca atau meminjam buku adalah sebagai berikut.
1) Senin sampai dengan Kamis mulai pukul 07.00 s.d. pukul 13.30
2) Jumat mulai pukul 07.00 s.d. 11.00
3) Sabtu mulai pukul 07.00 s.d. 12.45
6) Administrasi pelayanan / peminjaman
Administrasi pelayanan / peminjaman yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Tanda atau label buku yang ditempatkan pada punggung buku
b. Kartu buku yang berisi identitas buku
c. Kantong buku tempat kartu buku yang ditempelkan dibagian belakang bagian dalam.
d. Kartu tanda anggota
e. Buku peminjaman bahan pustaka (berukuran lebar 8 cm dan panjang 10 cm) yang didalamnya terdapat identitas anggota atau siswa yang dilengkspi pas foto (pengganti kartu anggota), catatan mengenai nomor kode buku yang dipinjam dan tanggal kembali (pengganti kartu peminjaman), kantong buku. Buku peminjaman ini dimiliki oleh seluruh siswa dan apabila ingin meminjam buku di perpustakaan ini buku tersebut harus dibawa.
f. Kartu buku
g. Lembaran tanggal kembali.
h. Kotak pengontrol pengembalian buku
7) Pemanfaatan perpustakaan
Para siswa sudah dapat memanfaatkan perpustakaannya sebagai sumber belajar dan sumber informasi guna memperluas cakrawala pengetahuan, penguasaan keterampilan, penyerapan dan pengembangan nilai dan sikap hidupnya.
8) Keanggotaan
a. Jumlah anggota perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari tahun pelajaran 2003 / 2004 sebanyak 1200 orang siswa.
b. Jumlah pengunjung pada tahun 2003 sebanyak 13.360 orang.
c. Jumlah peminjam pada tahun 2003 sebanyak 4.321 orang
d. Jumlah buku yang dipinjam
1) buku paket sebanyak 8.840 eksemplar
2) buku fiksi sebanyak 593 eksemplar
3) buku non fiksi sebanyak 284 eksemplar
4) non buku (Koran ) 145
C. Upaya-upaya Kearah Pengembangan Perpustakaan Elektronik
Mendesain data elektronik :
1. Langkah yang pertama adalah menata disain Home Page SMP Negeri 1 Banjarsari yang memasukkan komponen perpustakaan yang bisa diakses melalui internet.
2. Pengembangan buku elekronik yang saat ini sudah berada di Home Page SMP Negeri 1 Banjarsari dan sudah dapat diakses melalui internet.
3. Pengembangan program CAI untuk jenjang SMP yang saat ini sudah ada seperti CAI Fisika dan Matematika untuk dilanjutkan dengan bidang studi yang lain. Ini cukup memungkinkan karena di SMP Negeri 1 Banjarsari sudah memiliki fasilitas untuk presentasi multimedia.
4. Pembuatan database katalog dari koleksi (item pustaka) sebagai katalog elektronik di perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari sebagai upaya pengembangan koleksi perpustakaan.
5. Pembuatan resensi bahan pustaka (item pustaka) menjadi data elektronik sebagai informasi awal untuk penelusuran bagi pengguna perpustakaan sebelum memperoleh sumber yang asli di tempat penyimpanan perpustakaan.
D. Pembuatan jaringan perpustakaan di tingkat kompleks sekolah (intranet):
1. Sekolah harus memiliki jaringan (LAN) fasilitas jaringan ditambah hingga ke ruang-ruang perpustakaan sekolah yang berada di areal komplek tersebut. dapat dibuatkan koneksi jaringan dari perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari ke sekolah-sekolah lainnya.
2. Sekolah membuat kumpulan database dari perpustakaan dan ditempatkan pada sebuah server sehinga dapat diakses oleh pemakai di sekolah tersebut.
Upaya akhir dari pengembangan perpustakaan elektronik adalah terbentuknya jaringan perpustakaan di lingkungan SMP Negeri 1 Banjarsari. Jika ini terealisasi maka berbagai manfaat akan diperoleh dari upaya-upaya ini, seperti :
Bagi Siswa :
1. Penyediaan sumber-sumber pengetahuan untuk pengerjaan tugas-tugas bidang studi.
2. Kemudahan informasi melaui internet.
3. Kemudahan informasi dari koleksi buku (item pustaka) yang ada di perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari.
4. Dapat langsung mencetak materi yang dibutuhkan dari sumber tersebut.
Bagi Guru :
1. Dapat meningkatkan wawasan pengetahuan guru bidang studi, akses ke internet, akses ke resensi buku (koleksi perpustakaan), dan lain-lain.
2. Mempermudah guru dalam mendisain media pembelajaran dengan tersedianya sumber-sumber materi yang mudah diperoleh melalui komputer.
BAB III
PENUTUP
Perpustakaan sebagai salah satu sistem informasi memiliki peran yang vital dalam usaha pengumpulan, pengelolaan dan penyebaran informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya, ini sesuai dengan salah satu fungsi perpustakaan yaitu fungsi informasi 1) Tetapi dalam kehidupan saat ini, dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat, tuntutan masyarakat terhadap kecepatan akses terhadap informasi semakin meningkat, hal ini harus diantisipasi oleh perpustakaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat tersebut dengan baik perpustakaan harus berbenah, seperti dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi infommasi (teknologi komputer dan telekomunikasi) untuk mendukung operasional kegiatan perpustakaan.
Makalah sederhana ini mencoba untuk memberikan altarnatif bagi jaringan perpustakaan masa depan di Indonesia, dengan mengacu kepada kondisi objektif yang ada di Indonesia serta perkembangan, teknologi khususnya teknologi informasi dan.penerapannya di perpustakaan sekarang ini dan antisipasi terhadap 'trend,' perpustakaan di masa mendatang. Tulisan ini tidak berdasarkan pada penelitian yang mendalam melainkan berangkat dari pengamatan penulis terhadap perkembangan perpustakaan, berdasarkan literatur yang sangat terbatas dan pengetahuan yang sangat minim yang penulis peroleh selama menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Perpustakaan ini. Sehingga diperlukan penelitian lebih
0 komentar:
Posting Komentar