Minggu, 15 Januari 2012

RENSTRA SMP NEGERI 1 BANJARSARI 2012

BAB  I 
PENDAHULUAN

I.      Latar Belakang

            Agar dapat mengetahui arti dan makna yang terdapat dalam program ini, dan untuk menghindari kesalahpahaman dalam pelaksanaanya, maka perlu dijelaskan pengertian pokok dari judul tulisan ini yaitu : ”RENCANA KERJA/KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SAMPAI DENGAN 2015/2016 SSN  SMP NEGERI 1 BANJARSARI”
            Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan yang kami susun yang selanjutnya disebut RKAS 1, memuat seperangkat putusan prinsip-prinsip kebijakan, tujuan dan usaha-usaha untuk mencapainya yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 4 tahun, melalui rencana Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RAKS 2).
            Dari RAKS 1 itu dijabarkan melalui program tahunan yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun pelajaran, mulai tahun pelajaran 2011/2012 sampai dengan tahun pelajaran 2015/2016, yang kita sebut Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RAKS 2).

II.  Dasar Penyusunan
           
Rencana Pengembangan Sekolah dibuat berdasarkan peraturan-perundangan yang berlaku yaitu:
1.    Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional.
2.    Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3.    Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4.    Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
5.    Peraturan Mendiknas RI Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi,dan  Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kelulusan Tingkat  Pendidikan Dasar dan Menengah

III.  Maksud dan Tujuan
            RPS disusun dengan tujuan untuk:
1.    menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil ;
2.    mendukung koordinasi antar pelaku sekolah ;
3.    menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar sekolah, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan antar waktu ;
4.    menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan ;
5.    mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat ;
6.    menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.




















BAB  II
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) 1
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANJARSARI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 s.d. 2015/2016


I.              ANALISIS  LINGKUNGAN  STRATEGIS

Dampak resesi ekonomi dunia tampaknya mulai terasa. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang terus turun sejak Juli 2008, dan cenderung makin parah dalam beberapa bulan terakhir. Coincident economic index (CEI) yang mengukur tingkat aktivitas perekonomian terkini turun 0,7 persen pada Desember, setelah pada bulan sebelumnya juga turun 1,1 persen. Pada Desember 2008, CEI berada pada level 105,2 yang berarti sudah lebih rendah dari level CEI pada Desember 2007 sebesar 107. Hal ini, tentu saja sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Resesi ekonomi ini berdampak juga pada dunia pendidikan. Banyak masyarakat kalangan bawah merasa kesulitan untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Resesi ekonomi juga dampaknya sangat terasa pada keadaan kondisi sosial masyarakat Indonesia. Di mana Indonesia saat ini sedang mengalami proses pendefinisian kembali tentang kehidupan bersama dalam berbagai aspek, mulai dari tingkat komunitas hingga nasional sebagai suatu bangsa. Akhir-akhir ini mulai timbul proses pembiusan rasionalitas massa yang berlangsung secara pararel dengan penggerusan akuntabilitas publik. Di beberapa tempat individu maupun kelompok membuat pengelompokan yang berorientasi ikatan primordial dan tradisional. Fenomena ini tidak negatif, karena merupakan alternatif untuk menjaga keteraturan sosial. Namun secara keseluruhan ini merupakan gambaran fragmentasi yang lebih besar dalam masyarakat, dampaknya ialah akan timbul bermacam-macam pengertian tentang hak/ kewajiban, dan aturan main antar kelompok mengalami kerumitan dalam usaha menumbuhkan saling pemahaman.
Jika dikaitkan dengan kondisi sosial masyarakat di sekitar sekolah, kondisi sosialnya sangatlah heterogen. Hal ini bisa dilihat dari berbagai komunitas penduduk yang berada di sekitar sekolah. Penduduknya terdiri atas komunitas pegawai, TNI, POLRI, wiraswata/pedagang, petani, dan buruh tani. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat  perekonomian yang beragam dari tingkat ekonomi lemah, sedang dan tinggi. Tetapi secara umum masyarakat sekitar sekolah mendukung terhadap keberadaan sekolah dan program-program sekolah, sehingga partisipasi masyarakat mengalami peningkatan.
Letak geografis SMP negeri 1 Banjarsari sangat strategis karena berada di pusat kota Banjarsari tepatnya di jalan Pasirjengkol nomor 132 Banjarsari. Sekolah ini terletak tidak jauh dari pasar dan terminal Banjarsari sehingga mudah dijangkau oleh transportasi. Tetapi walaupun letaknya berdekatan dengan pasar dan terminal, lingkungan sekolah sangat kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
Keadaan politik dan keamanan di lingkungan SMPN 1 Banjarsari relatif stabil. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup baik, budaya islami yang berkembang di lingkungan sekolah sangat mendukung terhadap dunia pendidikan. Di samping itu, pihak sekolah selalu menjalin kerja sama dengan masyarakat yang peduli dengan pendidikan dan regulasi/kebijakan pemerintah karena pendidikan itu merupakan tanggung jawab dari semua pihak.

II.      ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI


No

Aspek

Kondisi Saat Ini
1.
Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing
1.    Kurikulum sudah 100%  memenuhi standar nasional pendidikan ( KTSP sudah tersusun  baik dokumen 1 ataupun dokumen 2) walaupun masih perlu adanya penyempurnaan, seperti muatan lokal, baru 1 muatan lokal yang ada di sekolah kami yaitu muatan lokal Bahasa Sunda
2.    Silabus baru 80% dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP (belum mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah dan belum mempertimbangkan dampak peningkatan mutu peserta didik)
3.    Penyusunan RPP baru 75% berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran (belum memperhatikan perbedaan individu peserta didik
4.    RPP baru 80% dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik (kurang memperhatikan minat, motivasi belajar, bakat, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik)
5.    Buku pengayaan baru tersedia 50% untuk semua mata pelajaran
6.    Baru 75% guru menggunakan sumber belajar lain secara maksimal
7.    Dalam proses pembelajaran baru 75% memenuhi standar nasional pendidikan yaitu menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik..
8.    Baru 75% menerapkan strategi PBM seperti: student centered, reflective learning, active learning, enjoyble learning, cooperative learning, quantum learning, learning revolution, dan contextual learning.
9.    Prestasi akademik lulusan sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
a.    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70%
b.    Rata-rata Ujian Nasional 7,4
10.  Peserta didik baru 80% memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar mandiri
11.  Peserta didik baru 70% memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi
12.  Sekolah sudah mengembangkan kepribadian peserta didik, namun implementasinya baru dilaksanakan sekitar 70%
13.  Sekolah sudah mengembangkan keterampilan hidup,  60% siswa sudah mengembangkannya secara penuh
14.  Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima, namun baru 60% siswa dapat menerapkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari
15.  Prestasi non akademik sekolah masih rendah (rata-rata mencapai juara 2 dan 3 tingkat kabupaten)
16.  Kuantitas lulusan yang masuk ke sekolah favorit tingkat kabupaten 75%.
17.  Kualifikasi Kepala Sekolah S2
18.  Kualifikasi guru baru 97% berpendidikan S1 dan 2% masih dalam proses menempuh pendidikan S1.
19.  99% memenuhi  tingkat  kewenangan   dan kesesuaian guru.
20.  Jumlah guru ada 43 orang.
21.  Jumlah tenaga TU ada 8 orang
22.  Tidak memiliki tenaga laboran
23.  Tidak memiliki pustakawan
24.  75%  kemampuan   guru    dalam  menggunakan ICT dalam PBM
25.  Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata-rata 75%, memenuhi standar nasional pendidikan
26.  Buku paket sudah tersedia untuk semua mata pelajaran, namun baru 90% memenuhi rasio 1 : 1
27.  Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah 75% memenuhi standar nasional pendidikan
28.  Standar pembiayaan memenuhi standar nasional pendidikan yaitu Rp 710.000 rupiah per bulan per anak
29.  Guru dan sekolah 75 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan
2.
Analisis Efisiensi Pendidikan
1.    Angka putus sekolah 0,1%
2.    Ratio siswa yang tinggal kelas 0,25 %
3.    Ratio kelulusan 100%
4.    Alumni yang tidak melanjutkan sekolah 25%
3.
Pengembangan kapasitas
1.    Kemampuan manajerial rata-rata 75%
2.    80% fungsi-fungsi manajemen belum berjalan dengan baik
4.
Manajemen, Governance dan Pencitraan Publik
1.      Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Sekolah 90% melibatkan barbagai pihak. RAKS 1 dan RAKS 2 telah disusun pada awal tahun pelajaran. Penyusunan RAKS tersebut dipandang perlu adanya penyempurnaan dan perbaikan setiap tahunnya.
2.      Pengembangan manajemen sekolah yang meliputi manajemen ketenagaan, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat telah dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah. Optimalisasi pengelolaan komponen sekolah tersebut masih perlu terus diupayakan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang lebih canggih sehingga pengelolaan semua komponen sekolah tersebut akan lebih mudah kredibel, lebih mudah diakses oleh berbagai pihak yang memerlukan sebagai bahan pengambilan keputusan.
3.      Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan monitoring, evaluasi, dan supervisi. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara periodik dan berkala. Upaya penyempurnaan dan konsistensi masih perlu terus ditingkatkan untuk efektifitas pengawasab dan pengendalian terutama dalam pemenfaatan tekenologi informasi.
4.      Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman yang berlaku seperti penggunaan dana Rutin, BOS, Bea Siswa, BSM dan Block Grant SSN. Optimalisasi masih perlu diupayakan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi agar memudahkan akses bagi pihak yang berkompeten.
5.      Peranan Komite Sekolah 100% mendukung penyelenggaraan pendidikan telah dirasakan manfaatnya sehingga program-program sekolah yang digulirkan setiap tahun dapat berjalan sebagaimana mestinya.
6.      Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri masih sangat terbatas masih berkisar antara 25% dalam mendukung program sekolah
7.      Peranan alumni masih 25% mendukung program sekolah


III. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG  (4 TAHUN KE DEPAN)

No

Aspek
Kondisi Pendidikan Masa Datang
(4 Tahun ke Depan)
1.
Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing
1.    Kurikulum 100% memenuhi standar nasional pendidikan
2.    Silabus sudah 100% berdasarkan standar isi (SI), standar kompetensi lulusan (SKL) dan panduan KTSP
3.    Penyusunan RPP sudah 100% berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran
4.    RPP baru sudah 100% yang dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
5.    Buku pengayaan baru tersedia 100% untuk semua mata pelajaran
6.    Baru 100% guru menggunakan sumber belajar lain secara maksimal.
7.    Proses pembelajaran 100 % memenuhi standar nasional pendidikan yaitu menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,  kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik.
8.     100% menerapkan strategi PBM seperti: student centered, reflective learning, active learning, enjoyble learning, cooperative learning, quantum learning, learning revolution, dan contextual learning.
9.    Prestasi akademik lulusan sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
a.    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 85
b.    Rata-rata Ujian Nasional 8
10.  Peserta didik baru 100% memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajaran mandiri.
11.  Peserta didik baru 100% memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
12.  Sekolah sudah mengembangkan kepribadian peserta didik, serta implementasi yang baru dilaksanakan sudah 100%.
13.  Sekolah sudah mengembangkan keterampilan hidup, sudah 100% siswa mengembangkannya secara penuh.
14.  Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima, dan sudah 100% siswa dapat menerapkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari.
15.  Prestasi non akademik sekolah rata-rata mencapai juara 1 tingkat kabupaten dan juara 2 atau 3 tingkat provinsi
16.  Kuantitas lulusan yang masuk ke sekolah favorit tingkat kabupaten tinggi.
17.  Kualifikasi Kepala Sekolah S2
18.  Kualifikasi guru baru 100% berpendidikan S1 
19.  100% memenuhi  tingkat  kewenangan   dan kesesuaian guru.
20.  Jumlah guru ada 48 orang.
21.  Jumlah tenaga TU ada 10 orang
22.  Jumlah Laboran ada 6 orang
23.  Tenaga perpustakaan ada 6 orang dan sudah ada pustakawan khusus
24.  Semua guru memiliki kemampuan dalam  menggunakan ICT dalam PBM
25.  Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar sudah memenuhi standar nasional pendidikan
26.  Buku paket sudah tersedia untuk semua mata pelajaran, dan sudah 100% memenuhi rasio 1 : 1
27.  Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah 100% memenuhi standar nasional pendidikan
28.  Standar pembiayaan memenuhi standar nasional pendidikan yaitu Rp 710.000 per bulan per anak
29.  Guru dan sekolah 100 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan
2.
Analisis Efisiensi Pendidikan
1.    Angka putus sekolah 0%
2.    Ratio siswa yang tinggal kelas 0%
3.    Ratio kelulusan 100%
4.    Alumni yang tidak melanjutkan sekolah 0%
3.
Pengembangan kapasitas
1.    Kemampuan manajerial rata-rata tinggi 100%
2.    Semua fungsi-fungsi manajemen berjalan dengan baik
4.
Manajemen, Governance dan Pencitraan Publik
1.    Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Sekolah baru 100% melibatkan berbagai pihak. RAKS 1 dan RAKS 2 telah disusun pada awal tahun pelajaran. Penyusunan RAKS tersebut dipandang perlu adanya perbaikan setuap tahunnya.
2.    Pengembangan manajemen sekolah yang meliputi manajemen ketenagaan, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat telah dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah. Optimalisasi pengelolaan komponen sekolah sudah memanfaatkan teknologi informasi yang lebih canggih seperti SIM sekolah dan program PAS sehingga pengelolaan semua komponen sekolah tersebut akan lebih mudah kredibel, lebih mudah diakses oleh berbagai pihak yang memerlukan sebagai bahan pengambilan keputusan.
3.    Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan monitoring, evaluasi, dan supervisi telah dilaksanakan secara periodik dan berkala. Upaya penyempurnaan dan konsistensi masih perlu terus ditingkatkan untuk efektifitas pengawasan dan pengendalian  terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi.
4.    Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman yang berlaku seperti penggunaan dana Rutin, BOS, Bea Siswa, BSM, dan Block Grant SSN. Optimalisasi masih perlu diupayakan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi agar memudahkan akses bagi pihak yang berkompeten.
5.    Peranan Komite Sekolah 100% mendukung penyelenggaraan pendidikan telah dirasakan manfaatnya sehingga program-program sekolah yang digulirkan setiap tahun dapat berjalan sebagaimana mestinya.
6.    Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri 100% dalam mendukung program sekolah
7.    Peranan alumni 100% mendukung program sekolah

IV.  IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN KONDISI)  4 TAHUN KE DEPAN
      Berdasarkan pada analisis situasi, baik internal maupun eksternal sekolah, dan analisis kondisi sekolah sekarang dan yang diharapkan masa datang (lima tahun ke depan), maka dapat diketahui kesenjangan yang terjadi.

No
Kondisi saat ini
Kondisi yang diharapkan (empat tahun ke depan)
Besarnya Tantangan Nyata
1.
Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing
Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing


1.    Kurikulum sudah 100%  memenuhi standar nasional pendidikan ( KTSP sudah tersusun  baik dokumen 1 ataupun dokumen 2) walaupun masih perlu adanya penyempurnaan, seperti muatan lokal, baru 1 muatan lokal yang ada di sekolah kami yaitu muatan lokal Bahasa sunda.
2.    Silabus baru 80% dikembangkan berdasarkan standar isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP (belum mempertimbangkan situasi  dan kondisi sekolah dan belum mempertimbangkan dampak peningkatan mutu peserta didik)
3.    Penyusunan RPP baru 75% berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran (belum memperhatikan perbedaan individu peserta didik)

4.    RPP baru 80% dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik (kurang memperhatikan minat, motivasi belajar, bakat, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik)
5.    Buku pengayaan baru tersedia 50% untuk semua mata pelajaran.
6.    Baru 75% guru menggunakan sumber belajar lain secara maksimal.
7.    Dalam proses pembelajaran baru 75% memenuhi standar nasional pendidikan yaitu menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik.
8.    Baru 75% menerapkan strategi PBM seperti: student centered, reflective learning, active learning, enjoyble learning, cooperative learning, quantum learning, learning revolution, dan contextual learning.
9.    Prestasi akademik lulusan sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
-  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70
- Rata-rata Ujian Nasional 7,4
10. Peserta  didik  baru 80% memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajaran mandiri
11. Peserta  didik  baru 70% memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi
12.  Sekolah sudah mengembangkan kepribadian peserta didik, namun implementasinya baru dilaksanakan sekitar 70%
13.  Sekolah sudah mengembangkan keterampilan hidup, 60% siswa sudah mengembangkan secara penuh
14.  Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima, namun baru 60% siswa dapat menerapkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari
1.    Kurikulum 100% memenuhi standar nasional pendidikan (KTSP sudah tersusun  baik dokumen 1 ataupun dokumen 2) dengan penambahan beberapa muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan 




2.    Silabus sudah 100% berdasarkan standar isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan(SKL) dan panduan KTSP





3.    Penyusunan RPP sudah 100% berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran



4.    RPP baru sudah 100% yang dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.





5.    Buku pengayaan baru tersedia 100% untuk semua mata pelajaran
6.    Baru 100% guru menggunakan sumber belajar lain secara maksimal
7.    Proses pembelajaran 100% memenuhi standar nasional pendidikan yaitu menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik.

8.    100% menerapkan strategi PBM seperti: student centered, reflective learning, active learning, enjoyble learning, cooperative learning, quantum learning, learning revolution, dan contextual learning.

9.    Prestasi akademik lulusan sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
-  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 85
-  Rata-rata Ujian Nasional 8
10. Peserta didik baru 100% memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajaran mandiri
11. Peserta  didik  baru  100% memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi
12.  Sekolah sudah mengembangkan kepribadian peserta didik, serta implementasi yang baru dilaksanakan sekitar 100%
13.  Sekolah sudah mengembangkan keterampilan hidup, 100% siswa mengembangkan secara penuh
14.  Sekolah       mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima, sudah 100% siswa dapat menerapkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari
0 %










20%









25%






20%









50%


25%


25%







25%










15

0.6
20%


30%



30%




40%




40%

15.  Prestasi non akademik sekolah masih rendah (rata-rata mencapai juara 2 dan 3 tingkat kabupaten)
16.  Kuantitas lulusan yang masuk ke sekolah favorit tingkat kabupaten 75%.
17.  Kualifikasi Kepala Sekolah S2
18.  Kualifikasi guru baru 96% berpendidikan S1 dan 4% masih dalam proses menempuh pendidikan S1.
19.  98% memenuhi  tingkat  kewenangan   dan kesesuaian guru.
20.  Jumlah guru ada 43 orang.
21.  Jumlah tenaga TU ada 8 orang
22.  Tidak memiliki tenaga laboran
23.  Tidak memiliki pustakawan

24.  Baru 75%  kemampuan   guru    dalam  menggunakan ICT dalam PBM
25.  Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata-rata 75%, memenuhi standar nasional pendidikan
26.  Buku paket sudah tersedia untuk semua mata pelajaran, namun baru 80% memenuhi rasio 1 : 1
27.  Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah 75% memenuhi standar nasional pendidikan
28.  Standar pembiayaan memenuhi standar nasional pendidikan (Rp 710.000 rupiah per tahun per anak)
29.  Guru dan sekolah 75 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan
15.  Prestasi non akademik sekolah rata-rata mencapai juara 1 tingkat kabupaten dan juara 2 atau 3 tingkat provinsi
16.  Kuantitas lulusan yang masuk ke sekolah favorit tingkat kabupaten 100%.
17.  Kualifikasi Kepala Sekolah S2
18.  Kualifikasi guru baru 100% berpendidikan S1


19.  100% memenuhi  tingkat  kewenangan   dan kesesuaian guru.
20.  Jumlah guru ada 48 orang.
21.  Jumlah tenaga TU ada 10 orang
22.  Jumlah Laboran ada 6 orang
23.  Jumlah pustakawan 2 orang

24.  100% guru memiliki kemampuan dalam  menggunakan ICT dalam PBM
25.  Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar sudah 100% memenuhi standar nasional pendidikan
26.  Buku paket sudah tersedia untuk semua mata pelajaran, 100% memenuhi rasio 1 : 1

27.  Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah 100% memenuhi standar nasional pendidikan
28.  Standar pembiayaan  memenuhi standar nasional pendidikan (Rp 710.000 rupiah per tahun per anak)
29.  Guru dan sekolah 100 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan
1 dan 2 tingkat


25%


-
4%



2%


5 orang
2 orang

6 orang
2 orang pustakawan
25%


25%




20%



25%


-



25%



2.
Analisis Efisiensi Pendidikan
Analisis Efisiensi Pendidikan


1.    Angka putus sekolah 0,1%
2.    Ratio siswa yang tinggal kelas 0,25 %
3.    Ratio kelulusan 100%
4.    Alumni yang tidak melanjutkan sekolah 25%
1.    Angka putus sekolah 0%
2.    Ratio siswa yang tinggal kelas 0%
3.    Ratio kelulusan 100%
4.    Alumni yang tidak melanjutkan sekolah 0%
0,1%
0,25%

0%
25%

3.
Pengembangan kapasitas
Pengembangan kapasitas






1.    Kemampuan manajerial rata-rata 75%
2.    80% fungsi-fungsi manajemen belum berjalan dengan baik



1.    Kemampuan manajerial rata-rata tinggi 100%
2.    Fungsi-fungsi manajemen berjalan dengan baik
25%

20%
4.
Manajemen, Governance dan Pencitraan Publik
Manajemen, Governance dan Pencitraan Publik


1.    Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Sekolah 90% melibatkan barbagai pihak. RAKS 1 dan RAKS 2 telah disusun pada awal tahun pelajaran. Penyusunan RAKS tersebut dipandang perlu adanya penyempurnaan dan perbaikan tiap tahunnya.
2.    Pengembangan manajemen sekolah yang meliputi manajemen ketenagaan, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat telah dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah yaitu masih sekitar 60%. Optimalisasi pengelolaan komponen sekolah tersebut masih perlu terus diupayakan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang lebih canggih sehingga pengelolaan semua komponen sekolah tersebut akan lebih mudah kredibel, lebih mudah diakses oleh berbagai pihak yang memerlukan sebagai bahan pengambilan keputusan.
3.    Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan monitoring, evaluasi, dan supervisi. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara periodik dan berkala namun belum optimal (75%). Upaya penyempurnaan dan konsistensi masih perlu terus ditingkatkan untuk efektifitas pengawasan dan pengendalian terutama dalam pemenfaatan tekenologi informasi.
4.    Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman yang berlaku seperti penggunaan dana Rutin, BOS, Bea Siswa, BSM, dan Block Grant SSN. Optimalisasi masih perlu diupayakan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi agar memudahkan akses bagi pihak yang berkompeten.
5.    Komite Sekolah mendukung 100% penyelenggaraan pendidikan telah dirasakan manfaatnya sehingga program-program sekolah yang digulirkan setiap tahun dapat berjalan sebagaimana mestinya.
6.    Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri masih sangat terbatas masih berkisar antara 25% dalam mendukung program sekolah
7.    Peranan alumni masih 25% mendukung program sekolah
1.    Tersusunnya Rencana Kerja/Kegiatan Sekolah 100% melibatkan barbagai pihak. RAKS 1 dan RAKS 2 telah disusun pada awal tahun pelajaran.



2.    Pengembangan manajemen sekolah yang meliputi manajemen ketenagaan, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat telah dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah. Optimalisasi pengelolaan komponen sekolah sudah memanfaatkan teknologi informasi yang lebih canggih seperti SIM sekolah dan program PAS sehingga pengelolaan semua komponen sekolah tersebut akan lebih mudah kredibel, lebih mudah diakses oleh berbagai pihak yang memerlukan sebagai bahan pengambilan keputusan.

3.    Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan monitoring, evaluasi, dan supervisi telah dilaksanakan secara periodik dan berkala.









4.    Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman yang berlaku seperti penggunaan dana Rutin, BOS, Bea Siswa, BSM, dan Block Grant SSN. Optimalisasi masih perlu diupayakan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi agar memudahkan akses bagi pihak yang berkompeten.

5.    Peranan Komite Sekolah mendukung 100% penyelenggaraan pendidikan telah dirasakan manfaatnya sehingga program-program sekolah yang digulirkan setiap tahun dapat berjalan sebagaimana mestinya.
6.    Peran Dunia Usaha, Dunia Industri 100% mendukung program sekolah


7.    Peranan alumni masih 100% mendukung program sekolah
10%








40%






















25%














-












0%







75%




75%

 

V.     VISI SEKOLAH

Pada Tahun 2017 SMP Negeri 1 Banjarsari menjadi sekolah yang lebih Bermartabat, memiliki Edukatif yang kompetitif, dan Strategik yang dilandasi dengan keimanan dan keTaqwaan  (BEST)

Indikator :
1.      Terwujudnya potensi peserta didik yang memiliki budaya dan karakter bangsa.
2.      Terwujudnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di sekolah
3.     Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
4.      Terwujudnya  SDM pendidikan yang aktif, kreatif dan inovatif terhadap pembaharuan pendidikan serta memiliki kemampuan dan amanah dalam menjalankan tugas
5.     Terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai
6.     Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan
7.     Terwujudnya sistem penilaian yang berkesinambungan
8.     Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh
9.      Terwujudnya standar pelayanan minimal (SPM)  yang memuaskan kepada masyarakat pada umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua) pada khususnya
10.   Terwujudnya lulusan yang berprestasi dan mampu bersaing secara efektif dalam konteks lokal, nasional bahkan dalam konteks global.
11.   Terwujudnya masyarakat sekolah yang islami dan religius

 VI.     MISI SEKOLAH :


1.      mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
2.      mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
3.      menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
4.      mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
5.      mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity)
6.      Terwujudnya sikap belajar terus menerus dan penuh percaya diri secara berkesinambungan
7.      Mewujudkan perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
8.      Melaksanakan penyusunan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
9.      Melaksanakan pengembangan kurikulum muatan lokal
10.   Melaksanakan model pembelajaran CTL berbasis IT
11.   Melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pembelajaran
12.   Melaksanakan peningkatan dan pengembangan media pembelajaran
13.   Melaksanakan strategi invaler
14.   Melaksanakan pengembangan professional guru pada setiap tahunnya
15.   Melaksanakan peningkatan kompetensi guru dan staf TU
16.   Melaksanakan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dan staf TU pada setiap tahun
17.   Melaksanakan kuantitas tenaga kependidikan
18.   Mewujudkan lulusan yang berprestasi dan kompetitif
19.   Melaksanakan pengembangan standar pencapaian tuntas kompetensi
20.   Mengikuti kejuaraan lomba akademik dan non akademik
21.   Melaksanakan penataan lingkungan yang harmonis, nyaman, dan kondusif sebagai pusat komunitas pendidikan
22.   Mengadakan sarana pendidikan berupa 1 unit gedung lab. Bahasa dan gedung multimedia serta penambahan 2 unit lab. IPA
23.   Menambah 20 unit WC siswa
24.   Mengadakan sarana berupa mesin photo copy
25.   Mengadakan sarana berupa in focus di tiap kelas
26.   Mengadakan kamera CCTV
27.   Mengadakan  sarana  audio di setiap kelas
28.   Mengadakan papan data inventaris, Lemari, alat kebersihan di setiap kelas
29.   Pemasangan kawat berduri pada pagar sekolah
30.   Mengadakan sound system sekolah
31.   Mengadakan perlengkapan kesenian nasional dan tradisional
32.   Mengadakan sarana prasarana/alat pendukung pembelajaran olahraga
33.   Mengadakan ruang pendukung pembelajaran siswa berupa Aula serba guna
34.   Mengadakan ruang scurity/jaga sekolah
35.   Menyediakan lahan/tempat parkir yang representatif
36.   Melaksanakan penggalangan dana untuk mendukung kegiatan kesiswaan
37.   Mewujudkan Manajemen Berbasis Sekolah yang dinamis
38.   Mewujudkan sistem penilaian yang berkesinambungan
39.   Mewujudkan masyarakat sekolah yang islami dan religius

VII.    TUJUAN SEKOLAH 4 TAHUN KE DEPAN


1.    Sekolah melaksanakan pengembangan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
2.    Sekolah melaksanakan pengembangan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
3.    Sekolah melaksanakan pengembangan penanaman jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
4.    Sekolah melaksanakan pengembangan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
5.    Sekolah melaksanakan pengembangan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity)
6.    Mengembangkan sikap antusias peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran
7.    Menumbuhkan sikap percaya diri peserta didik dalam meraih prestasi akademik atau non akademik
8.    Sekolah  mengembangkan  kurikulum  tingkat  satuan  pendidikan  (KTSP) untuk semua tingkatan
9.    Sekolah menyusun kriteria ketuntasan minimal (KKM)
10.  Sekolah mengembangkan diversifikasi kurikulum
11.  Sekolah mengembangan kurikulum muatan lokal
12.  Sekolah melaksanakan model pembelajaran kontekstual yang berbasis IT untuk semua tingkatan dan semua mata pelajaran
13.  Sekolah  melaksanakan  pengembangan  bahan  dan  sumber   pembelajaran untuk setiap tingkatan dan semua mata pelajaran
14.  Sekolah melaksanakan peningkatan dan pengembangan media pembelajaran kontekstual
15.  Sekolah mengembangkan strategi invaler
16.  Sekolah mengembangkan profesionalisme guru dan TU
17.  Sekolah melaksanakan peningkatan kompetensi guru dan TU
18.  Sekolah memiliki peningkatan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dan tenaga TU
19.  Sekolah memiliki peningkatan kuantitas  tenaga kependidikan baik PNS, GTT, maupun guru bantu pada setiap tahunnya
20.  Sekolah memiliki lulusan yang berprestasi dan kompetitif
21.  Sekolah melaksanakan pengembangan standar pencapaian tuntas kompetensi
22.  Sekolah melaksanakan standar kompetensi  lulusan (SKL) setiap tahunnya
23.  Sekolah mengikuti lomba akademis dan nonakademis pada setiap tahunnya
24.  Sekolah  melaksanakan  penataan  lingkungan yang harmonis, nyaman, dan kondusif  sebagai  pusat  komunitas pembelajaran
25.  Sekolah  mengadakan  sarana berupa satu unit lengkap gedung laboratorium bahasa dan gedung multi media serta penambahan 2 unit lab. IPA
26.  Sekolah menambah 20 unit WC siswa
27.  Sekolah mengadakan mesin photo copy
28.  Sekolah mengadakan in focus di setiap kelas
29.  Sekolah mengadakan kamera CCTV
30.  Sekolah mengadakan speaker aktif untuk kegiatan pembelajaran di setiap kelas
31.  Sekolah mengadakan papan data, lemari, alat kebersihan dan perlengkapan kelas yang lainnya di setiap kelas
32.  Sekolah mengadakan sound system
33.  Sekolah mengadakan perlengkapan kesenian nasional dan tradisional
34.  Sekolah mengadakan sarana prasarana olahraga
35.  Sekolah mengadakan ruang pendukung pembelajaran siswa berupa Aula atau gedung serba guna
36.  Sekolah menyediakan tempat parkir yang refresentatif
37.  Sekolah melaksanakan penggalangan dana pendidikan dari berbagai sumber pada setiap tahun  
38.  Sekolah melaksanakan pendayagunaan potensi sekolah untuk pengembangan standar biaya pendidikan
39.  Sekolah melaksanakan sistem subsidi silang sesuai kebutuhan pada setiap tahunnya
40.  Sekolah melaksanakan pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah
41.  Sekolah  melaksanakan  implementasi  MBS  yang  mengarah  kepada manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS)
42.  Sekolah  melaksanakan  monitoring  dan  evaluasi  oleh  kepala  sekolah  dan komite tentang kinerja sekolah
43.  Sekolah melaksanakan supervisi klinis oleh kepala sekolah
44.  Sekolah  melaksanakan  pengembangan  sekolah  menuju  tercapainya standar pelayanan minimal (SPM) untuk seluruh komponen sekolah
45.  Sekolah  mengadakan  jaringan  informasi  akademik  di  internal  sekolah dengan melalui jaringan komputer dan sebagai induknya (server) dibutuhkan satu buah laptop pentium coreI5 pada tahun pelajaran 2011/2012
46.  Sekolah melaksanakan jaringan kerjasama vertikal dan horizontal dengan steak holder disetiap tahun  
47.  Sekolah melaksanakan perangkat-perangkat model penilaian pembelajaran setiap tahunnya
48.  Sekolah  melaksanakan  pengembangan  instrumen  untuk  berbagai  model evaluasi
49.  Sekolah melaksanakan implementasi model evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas pada setiap tahunnya
50.  Sekolah melaksanakan lomba-lomba atau uji coba dalam rangka peningkatan standar nilai melalui kegiatan yang diikuti oleh peserta didik pada setiap tahunnya.
51.  Meningkatnya    kesadaran    siswa    dalam    pelaksanaan  praktik keagamaan

VIII.     PROGRAM STRATEGIS

1.    Pengembangan KTSP

a.    Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

b.    Pengembangan diversifikasi kurikulum

c.    Pengembangan kurikulum muatan lokal

d.    Pengembangan standar pencapaian tuntas kompetensi

e.    Pengembangan pelaksanaan implementasi model evaluasi pembelajaran

2.    Pengembangan Standar Proses
a.   Pengembangan model pembelajaran CTL untuk semua tingkatan
b.   Pengembangan bahan dan sumber pembelajaran
c.   Pengembangan media pembelajaran untuk model CTL
d.   Pengembangan proses pembelajaran
e.   Pengembangan strategi  invaler
f.    Pengembangan remidial, pengayaan, klinik pembelajaran
g.   Pengembangan moving student class per tahun
h.   Pengembangan kegiatan keagamaan
i.    Pengembangan penelitian tindakan kelas
j.    Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
3.    Pengembangan Tenaga Kependidikan
a.   Pengembangan profesional bagi guru-guru mata pelajaran
b.   Pengembangan kemampuan teknis (komputer) bagi karyawan (tenaga TU, laboran, teknisi)
c.   Pengembangan kemampuan guru dan karyawan dalam ICT sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
d.   Pengembangan  kemampuan  komputer  dan  internet  bagi  semua  warga sekolah
e.   Pengembangan kemampuan menggunakan ICT dalam PBM
f.    Pengembangan kemampuan berbahasa Inggris
g.   Peningkatan kuantitas guru dan TU
4.    Peningkatan Standar Kelulusan
a.   Pengembangan standar pencapaian tuntas kompetensi
b.   Sekolah melaksanakan standar kelulusan
c.   Pengembangan kejuaraan lomba-lomba akademik dan non akademik
5.    Pengembangan Fasilitas Pendidikan
a.   Peningkatan dan pengembangan media pembelajaran
b.   Pengembangan sarana pendidikan
c.   Pengembangan prasarana pendidikan
d.   Penciptaan lingkungan sebagai pusat komunitas belajar
e.   Pengembangan income generation activities
6.    Pengembangan Standar Pembiayaan Pendidikan
a.   Pengembangan jaringan kerjasama vertikal dan horizontal dengan steak holder.
b.   Penggalangan dana dari berbagai sumber
c.   Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan
d.   Subsidi silang sesuai kebutuhan
7.    Peningkatan Mutu Kelembagaan
a.   Pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah yang bersifat wajib dan tidak wajib
b.   Pengembangan implementasi MBS yang mengarah kepada MPMBS
c.   Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh Kepalas sekolah dan komite tentang kinerja sekolah.
d.   Pelaksaan supervisi klinis oleh kepala sekolah
e.   Pengembangan sekolah menuju ketercapaian SPM untuk seluruh komponen
f.    Penggalangan partisipasi masyarakat
g.   Pengembangan jaringan sistem informasi akademis di internal sekolah.
8.    Pengembangan Standar Penilaian
a.   Pengembangan standar nasional sistem penilaian (standar nilai, standar metode penilaian, standar instrumen penilaian, standar analisis nilai, standar kompetensi yang dinilai)
b.   Pengembangan perangkat-perangkat model penilaian pembelajaran
c.   Implementasi model evaluasi pembelajaran : ulangan harian, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas
d.   Pembuatan kisi-kisi kompetensi yang akan dinilai berstandar nasional
e.   Pengembangan perangkat soal dalam berbagai bentuk/jenis sesuai mata pelajarannya
f.    Pengembangan pedoman-pedoman evaluasi.
g.   Pengembangan lomba-lomba atau uji coba dalam peningkatan standar nilai

IX.      STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN PROGRAM

1.   Pengembangan KSTP
Dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan stake holder lainnya melalui :
a.Workshop
b.Lokakarya
c.   Seminar
d.In House Training (IHT)
e.MGMP sekolah
2.  Pengembangan Standar Proses
Dilaksanakan melalui :
a.Peer Teaching
b.Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
c.    Pengadaan bahan atau sumber pembelajaran
d.    Lokakarya
e.    IHT
f.      MGMP
3.  Pengembangan Tenaga Kependidikan
Dilaksanakan melalui :
a.    Pengiriman pelatihan
b.    Pelaksanaan MONEV
c.    Permohonan penambahan tenaga kependidikan
4.  Peningkatan Standar Kelulusan
a.      Kerjasama yang optimal antara warga sekolah dalam menentukan standar kelulusan melalui sosialisasi dan musyawarah antar kelompok guru seluruh mata pelajaran
b.  Mengikutsertakan peserta didik pada lomba-lomba akademis dan non akademis
 5. Pengembangan Fasilitas Pendidikan
Dilaksanakan melalui :
                               a.      Pengadaan atau pembelian dengan dana yang berasal dari grand dan partisipasi masyarakat.
                              b.      Permohonan pengadaan ke instansi terkait
                               c.      Memelihara dan menata lingkungan sekolah sebagai komunitas pembelajaran
6.    Pengembangan Standar Pembiayaan Kependidikan
a.     Melaksanakan jalinan kerjasama dengan penyandang dana melalui sosialisasi dengan : orang tua murid, alumni dan pengusaha
       b.  Melaksanakan open house dengan stake holder

7.   Peningkatan Mutu Kelembagaan dan Manajemen
a.     Dilaksanakan melalui monitoring dan evaluasi oleh Kepala Sekolah ataupun komiter sekolah
b.     Memfasilitasi komite sekolah untuk merealisasikan tugas pokok dan fungsinya.
c.     Menjalin jaringan kerjasama secara vertikal dan horizontal dengan stake holder.
d.     Melaksanakan inovasi MBS
e.     Membuat jaringan sistem informasi akademis internal
8.   Pengembangan Standar Penilaian
Dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan guru serta tenaga pendidikan melalui kegiatan workshop untuk menghasilkan standar penilaian

X.    TONGGAK-TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN


No

Aspek-aspek dari Program-program Strategis
Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan Sekolah
Th I
Th II
Th III
Th IV
1.
Analisis Mutu Pendidikan dan Daya Saing
1.    Terealisasinya Kurikulum yang  memenuhi standar nasional pendidikan
2.    Terealisasinya silabus yang dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Standar Lulusan (SKL)dan panduan KTSP
3.    Terealisasinya penyusunan RPP baru berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran
4.    Terealisasinya RPP baru yang dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
5.    Terealisasinya buku pengayaan baru untuk semua mata pelajaran
6.    Terealisasinya guru menggunakan sumber belajar lain secara maksimal
7.    Terealisasinya proses pembelajaran yang memenuhi standar nasional pendidikan yaitu menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang, dan memotivasi peserta didik.
8.    Terealisasinya penerapkan strategi PBM seperti: student centered, reflective learning, active learning, enjoyble learning, cooperative learning, quantum learning, learning revolution, dan contextual learning.
9.    Terealisasinya prestasi akademik lulusan sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
a.    Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
b.    Rata-rata Ujian Nasional
10.  Terealisasinya peserta didik baru dapat memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar mandiri
11.  Terealisasinya peserta didik dalam memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya tinggi yang tinggi
12.  Terealisasinya sekolah sudah mengembangkan kepribadian peserta didik
13.  Terealisasinya sekolah dalam mengembangkan keterampilan hidup dan mengembangkanya secara penuh.
14.  Terealisasinya sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima serta siswa dapat menerapkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari.
15.  Terealisasinya prestasi non akademik sekolah rata-rata mencapai kejuaraan tingkat kabupaten dan provinsi
16.  Terealisasinya keberhasilan kuantitas lulusan yang masuk ke sekolah favorit tingkat kabupaten
17.  Terealisasinya kualifikasi Kepala Sekolah S2
18.  Terealisasinya kualifikasi guru berpendidikan S1.
19.  Terealisasinya pemenuhan  tingkat  kewenangan   dan kesesuaian guru.
20.  Terealisasinya jumlah guru sesuai dengan kebutuhan.
21.  Terealisasinya jumlah tenaga TU sesuai dengan kebutuhan
22.  Terealisasinya jumlah Laboran sesuai dengan kebutuhan
23.  Terealisasinya tenaga perpustakaan sesuai dengan kebutuhan.
24.  Terealisasinya kemampuan   guru    dalam  menggunakan ICT dalam PBM
25.  Terealisasinya prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar yang sudah memenuhi standar nasional pendidikan
26.  Terealisasinya buku paket yang tersedia untuk semua mata pelajaran
27.  Terealisasinya fungsi-fungsi pengelolaan sekolah yang memenuhi standar nasional pendidikan
28.  Terealisasinya Standar pembiayaan yang memenuhi standar nasional pendidikan
29.   Terealisasinya pelaksanaan sistem sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan


100%


85%




80%



85%



65%

80%


80%







80%










73
7,5
85%


75%



75%


70%



70%







Juara 1 tingkat kabupaten

80%


S2

97%

99%


44 orang

9 orang

3 orang

1 pustakawan

80%


90%




85%


80%



Rp 710.000


80%


100%


90%




85%



90%



80%

85%


85%







85%










75
7,7
90%


80%



80%


80%



80%







Juara 3 tingkat provinsi

87%


S2

98%

100%


45 orang

9 orang

4 orang

1 pustakawan

85%


93%




90%


85%




Rp710.000




85%


100%


95%




95%



95%



90%

90%


90%







90%










77
7,8
95%


90%



90%


90%



90%







Juara 2 tingkat provinsi

94%


S2

99%

100%


46 orang

10 orang

6 orang

2
pustakawan

95%


96%




95%


95%



Rp710.000


95%


100%


100%




100%



100%



100%

100%


100%







100%










80
8,0
100%


100%



100%


100%



100%







Juara 1 tingkat provinsi

100%


S2

100%

100%


48 orang

10 orang

8 orang

2
pustakawan

100%


100%




100%


100%



Rp710.000



100%



2.
 
Analisis Efisiensi Pendidikan
1.    Terealisasinya pengurangan angka putus sekolah
2.    Terealisasinya ratio siswa yang tinggal kelas yang mencapai angka 0%
3.    Terealisasinya ratio kelulusan yang mencapai angka 100%
4.    Terealisasinya pengurangan angka lulusan yang tidak melanjutkan sekolah


0,1%

0,20%


100%

20%


0%

0,15%


100%

15%


0%

0,5%


100%

7,5%


0%

0%


100%

0%
3.
Pengembangan kapasitas
1.    Terealisasinya Kemampuan manajerial yang tinggi
2.    Terciptanya fungsi-fungsi manajemen yang berjalan dengan baik

80%

85%

87%

90%

94%

95%

100%

100%
4.
Manajemen, Governance dan Pencitraan Publik Manajemen, Governance dan Pencitraan Publik
1.    Terealisasinya Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Sekolah yang melibatkan barbagai pihak. RAKS 1 dan RAKS 2 telah disusun pada awal tahun pelajaran.
2.    Pengembangan manajemen sekolah yang meliputi manajemen ketenagaan, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat telah dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah. Optimalisasi pengelolaan komponen sekolah tersebut masih perlu terus diupayakan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang lebih canggih sehingga pengelolaan semua komponen sekolah tersebut akan lebih mudah kredibel, lebih mudah diakses oleh berbagai pihak yang memerlukan sebagai bahan pengambilan keputusan.
3.    Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan monitoring, evaluasi, dan supervisi. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara periodik dan berkala. Upaya penyempurnaan dan konsistensi masih perlu terus ditingkatkan untuk efektifitas pengawasan dan pengendalian terutama dalam pemenfaatan tekenologi informasi.
4.    Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman yang berlaku seperti penggunaan dana Rutin, BOS, Bea Siswa, BSM,  dan Block Grant SSN. Optimalisasi masih perlu diupayakan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi agar memudahkan akses bagi pihak yang berkompeten.
5.    Komite Sekolah sangat mendukung penyelenggaraan pendidikan telah dirasakan manfaatnya sehingga program-program sekolah yang digulirkan setiap tahun dapat berjalan sebagaimana mestinya.
6.    peran Dunia Usaha dan Dunia Industri masih sangat terbatas dalam mendukung program sekolah
7.    Peranan alumni masih sangat terbatas




92%





70%



















80%











90%











100%






40%



40%




94%





75%



















85%











95%











100%






60%



60%




96%





85%



















95%











100%











100%






80%



80%




100%





100%



















100%











100%











100%






100%



100%


XI.     MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)
Monitoring dilaksanakan terhadap rencana strategis selama 4 tahun, dilaksanakan oleh kepala sekolah, komite sekolah atau tim yang dibentuk oleh  sekolah dengan menggunakan instrumen MONEV, dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan secara berkala dan periodik minimal 3 kali dalam setahun dengan substansi yang di-MONEV antara lain: kinerja guru dan sumber daya sekolah lainnya termasuk kesiswaan melalui supervisi klinis KBK atau supervisi klinis lainnya untuk perbaikan proses. Adapun program monitoring dan evaluasi selama lima tahun adalah sebagai berikut.
 1. ”Mewujudkan  monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan hasil-hasilnya”
 2.  Mewujudkan supervisi klinis KBK (membuat instrumen, memvalidasi, melaksanakan, menganalisis, membuat laporan, tindak lanjutnya)
 3.  Mewujudkan supervisi klinis CTL, dan lainnya
 4.  Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah (internal) pada akhir tahun (menentukan tim, membuat instrumen, memvalidasi, melaksanakan, menganalisis, membuat laporan, tindak lanjutnya)


Evaluasi
Setiap program yang sedang dilaksanakan akan dievaluasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam bidang kinerja sekolah, kinerja guru, kinerja laboran, dan kepala sekolah untuk akreditasi sekolah. Waktu pelaksananan secara berkala minimal satu bulan sekali.

0 komentar:

Posting Komentar