This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 30 Maret 2011

Paradidma Lama dan Baru dalam Dunia Politik dan Pendidikan


                                                                             PARADIGMA DALAM PENDIDIKAN

Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah mensahkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru, sebagai pengganti Undang-undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989. Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang terdiri dari 22 Bab dan 77 pasal tersebut juga merupakan pengejawantahan dari salah satu tuntutan reformasi yang marak sejak tahun 1998. Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam Undang-undang Sisdiknas yang baru tersebut antara lain adalah demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta masyarakat, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan peserta didik.

Nama
lama
baru
Jalur Pendidikan
2 jalur ;
formal, non formal
3 jalur
formal, non formal, informal
Metode Pembelajaran
Teacher centered
Students centered
manajemen lembaga pendidikan
bergerak dan beroperasi sendiri-sendiri
sekolah harus mempunyai dan membangun networking antar lembaga
politik
pendidikan sering dijadikan alat indoktrinasi dan sangat kental dengan kepentingan politik


Hasilnya adalah uniformitas atau keseragaman dalam pola berpikir dan bertindak.


Hak asasi manusia sering terlanggar demi alasan stabilitas politik dan pembangunan ekonomi.


menonjolkan pencapaian target kuantitatif.

Kurikulum
Semua berasal dari pusat depdiknas
Ada muatan lokal

BENTUK-BENTUK PEMBARUAN PENDIDIKAN

1.       Educational Decentralization
2.       Community-based Education (PBM)
3.       School-based Management (MBS)
4.       School-based Quality Improvement (MPMBS)
5.       Competency-based Curriculum
6.       Contextual Teaching and Learning
7.       Life-skill Education
8.       Authentic-based Assessment

BENTUK-BENTUK PEMBARUAN PENDIDIKAN
1.    EDUCATIONAL DECENTRALIZATION
Pengalihan tanggung jawab, kewenangan, dan sumber daya (dana, manusia, peralatan, dan lain-lain) untuk kepentingan pendidikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, maupun pada tingkat di bawahnya.
Dengan adanya desentralisasi ini diharapkan akan terjadi peningkatan pemerataan, efektifitas, efisiensi, dan relevansi pelayanan di bidang ini dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat lokal.
Pngembangan kurikulum kalau jaman dulu dibuat dan disediakan oleh pemerintah, kalau jaman sekarang kurikulum dibuat dan dan dikembangkan oleh sekolah / satuan Pendidikan, sedangkan pemerintah hanya memberikan rambu-rambu berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Standar.

2.    COMMUNITY-BASED EDUCATION (CBE)
Masyarakat sebagai pilar utama pembangunan pendidikan. Pendidikan diselenggarakan dari, oleh, dan untukmasyarakat.Penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Dewan Pendidikan   merupakan badan yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di kabupaten/kota.
Komite Sekolah merupakan      badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah.

Peran Dewan Pendidikan
a.        Pemberi pertimbangan (advisory) agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan.
b.       Pendukung (supporting agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.
c.        Pengontrol (controlling agency), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan.
d.       Mediator antara pemerintah (eksekutif) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) (Legislatif) dengan masyarakat.

Peran Komite Sekolah
a.        Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
b.       Pendukung (supporting) agency), baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c.        Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
d.       Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarkat di satuan pendidikan.

3.    SCHOOL-BASED MANAGEMENT (MBS)
Komunitas sekolah berkewenangan besar dalam merencanakan program, mengimplementasikan kurikulum, menata sumber daya insani dan anggaran sekolah.
Sekolah memerlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti orang tua siswa dan masyarakat
Manajemen sekolah perlu dilakaukan secara demokratis, tranparant, komunikatif dan partisipatif
Kepala sekolah membagi wewenang dan tanggung jawab kepada para pelaksana tugas

4.    SCHOOL-BASED QUALITY IMPROVEMENT (MPMBS)
Sekolah merupakan unit utama dan fungsional dalam meningkatkan mutu pendidikanSekolah berwenang dalam menentukan unggulan utamanya. Sekolah memiliki peluang untuk bersaing sehat dengan sekolah-sekolah lainnya. Sekolah berpeluang untuk menyusun program alternatif sesuai dengan potensi, konteks, dan kebutuhannya.
Sekolah harus membangun networking tersendiri antar lembaga



5.    COMPETENCY-BASED CURRICULUM
Seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Tindakan cerdas untuk mengerjakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu, penuh tanggung jawab untuk mengerjakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.  Pengembangan landasan kemampuan kepribadian.
Yang termasuk dalam Competency-based Curriculum, pendidikan haruslah meliputi:
a.     Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan (know how and how why)
b.     Kemampuan berkarya (know to do)
c.     Kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai, dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (to be)
d.     Dapat hidup bermasyarakat dengan kerja sama, saling menghormati, dan menghargai nilai-nilai pluralisme dan kedamaian (live together).


6.    CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
Students centered
a.     Perencanaan pembelajaran sesuai dengan perkembangan mental (developmentally appropriate) siswa.
b.     Membentuk group belajar yang saling tergantung (interdependent learning groups).
c.     Mempertimbangan keragaman siswa (disversity of students).
d.     Mengorganisasikan lingkungan pembelajaran mandiri (self-regulated learning) denmgan titik tekan kesadaran berpikir, penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan.
e.     Memperhatikan multi-intelegensi siswa.
f.      Menggunakan teknik bertanya (quesioning) yang meningkatkan pembelajaran, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi dari siswa.

7.    LIFE-SKILL EDUCATION
Sekolah harus mampu mempersiapkan siswa untuk untuk tidak hanya tahu, melainkan terampil dalam menghadapi tantangan hidup di masyarakat. Sekolah mempersiapkan siswa dengan pelbagai ketrampilan, seperti penguasaan bidang studi, menganalisis dan menghambil keputusan secara rasional, berkomunikasi baik tulis maupun lisan dalam bahasa asing, bekerjasama, berempati, dan keterampilan vokasional tertentu.

8.    AUTHENTIC-BASED ASSESSMENT
Evaluasi tidak sebatas untuk mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, melainkan apakah dia bisa menampilkan diri atau berbuat atas dasar pengetahuannya itu.Evaluasi berfokus pada kinerja riil yang dapat ditampilkan oleh anak didik. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan mengobservasi perilaku, Evaluasi didasari atas konteks dan kondisi riel anak didik :
Pendekatan Peningkatan Mutu Pendidikan              : Simultan
Pendekatan Manajemen Sekolah  Manajamen Berbasis Sekolah/MBS atau Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah/MPMBS
Pendekatan Kurikulum                 = Kurikulum Berbasis Kompetensi/KBK
Pendekatan Pembelajaran           = Pembelajaran Kontekstual/CTL
Pendekatan dalam evaluasi         = Evaluasi berbasis kinerja/Penilaian otentik/OBA
Pendekatan Produk                      = Pembelajaran berbasis luaran/PBL dan dampak/PBD




5 PILAR MBS/MPMBS

Otonomi, manajemen sekolah atas dasar potensi, kekhasan, kemampuan, kebutuhan, dan tuntutan masyarakat.
Partisipasi, manajemen sekolah secara transparan dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah menurut tupoksinya
Fleksibilitas, manajemen sekolah atas kondisionalitas sekolah dan lingkungannya

Akuntabilitas, kebertanggungjawaban dan pertanggungjawaban komunitas sekolah dalam mengelola program-programnya.
Sustainabilitas, keberlanjutan dan pemberlanjutan aneka program yang telah dibuat.


Arah Pendidikan Versi Unesco
Learning to know (landasan ilmu pengetahuan),
Learning to do (aplikasi),
Learning to be (penggalian potensi diri)
Learning to life together (hidup bermitra dan sekaligus berkompetisi, hidup berdampingan dan bersahabat antarbangsa).
Paradigma Manajemen Masa Depan

Sumber  http://winithepooh.multiply.com/reviews/item/3




Anggota
1.        



Tinjauan Umum Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari

TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 BANJARSARI

Perpustakaan yang dijadikan objek tinjauan adalah Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari dengan nomor NSS 201021423052 P yang beralamat di jalan Pasirjengkol nomor 132 Telp. (0265) 650039 Banjarsari Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat.

1.1    Jenis dan Status Perpustakaan

1.1.1  Jenis Perpustakaan
                  Perpustakaan ini termasuk perpustakaan sekolah yang  bertugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pengajaran dan pendidikan di SMP Negeri 1 Banjarsari.
                 Fungsi dari Perpustakaan  ini adalah sebagai pusat kegiatan belajar dan mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi.
                 Perpustakaan ini bertujuan untuk memenuhi kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler, merangsang keinginan dan membangkitkan minat serta kebiasaan membaca guna memperkaya ilmu pengetahuan dan membantu pengembangan bakat siswa. Perpustakaan ini juga dapat menunjang setiap kegiatan mata pelajaran, menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga pelaksanaan kegiatan kurikulum dapat lebih sempurna, sekaligus dapat meningkatkan mutu pendidikan.
       1.1.2  Status Perpustakaan
    Status perpustakaan ini di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Hanya secara organisatoris pembinaan secara umum untuk SMP adalah Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat melalui KPPS (koordinator Pembinaan Perpustakaan Sekolah) yang pada tingkat pusat adalah Ditjen Dikdasmen Diknas.
       
1.2    Struktur Organisasi Mikro

                 Struktur organisasi secara mikro adalah struktur organisasi yang menggambarkan kedudukan setiap kegiatan kerja dalam keseluruhan organisasi perpustakaan sekolah. Adapun struktur organisasi secara mikro di Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari ini dapat digambarkan seperti berikut ini.

1.2.1        Bagan Organisasi Mikro Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari


Kepala Bagian Perpustakaan
Aris Wahyu
                   










Urusan Tata Usaha



Subag  Teknis


Pelayanan
Lutfi

 

Pengolahan
Wiwin Setiawati




Pengadaan
Ii Sumiati



1.2.2        Penjelasan Tata Kerjanya
a.      Kepala Bagian Perpustakaan
1)      Bertugas dan bertanggung jawab penuh tentang penyelenggaraan dan pengolahan seluruh unit perpustakaan sekolah
2)      Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja dan tata hubungan seluruh staf perpustakaan sekolah
3)      Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan intern yang khusus dalam bidangnya.
b.      Sub Bagian Pengelolaan
1)      Membuat registrasi
2)      Membuat kartu katalog
3)      Kartu buku, kantong kartu buku, kartu tanggal dan sebagainya
4)      Mengklasifikasikan bahan pustaka
                        c.   Sub Bagian Pengadaan
1)      Menambah koleksi perpustakaan
2)      Menyusun perencanaan pengadaan bahan pustaka
3)      Memilih bahan pustaka
4)      Memesan bahan pustaka
5)      Mengadakan kerja sama dengan instansi lain
6)      Inventarisasi buku-buku baru
d.      Sub Bagian Pelayanan
5)      Memberikan pelayanan kepada anggota perpustakaan
6)      Memberi petunjuk langsung kepada pengunjung tentang bagaimana menggunakan katalogus, mencari buku di rak mencari informasi tertentu yang dicari, cara membaca yang baik, menggunakan buku agar fisik buku tidak lekas rusak.
7)      Menata ruangan
8)      Melaksanakan pengadministrasian kegiatan teknis pelayanan/layanan pengunjung
9)      Membuat statistik dan pengolahan data perpustakaan.

1.3      Struktur Organisasi Makro

                 Struktur organisasi secara makro adalah struktur organisasi yang menggambarkan kedudukan perpustakaan dalam organisasi sekolah. Perpustakaan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam struktur organisasi. Adapun struktur organisasi secara makro di SMP Negeri 1 Banjarsari ini dapat digambarkan seperti berikut ini.

 
Bagan Struktur Organisasi Makro SMP Negeri 1 Banjarsari


Komite Sekolah



Kepala Sekolah


Dinas Pendidikan




Urusan Tata Usaha Sekolah



Bagian Kesiswaan



Bagian Kurikulum



Bagian Pengabdian Masyarakat



Bagian Perpustakaan Sekolah




                                            


Koordinator BP/BK



G u r u




S i s w a


1.4   Ketenagaan/Petugas Perpustakaan

                 Tenaga atau petugas Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari berjumlah empat orang. Tiga orang berstatus sebagai guru dan satu orang tenaga sukarelawan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini.
   
No
Nama
Jabatan
Status
Latar Belakang Pendidikan
1.
Aris Wahyu
Kabag perpustakaan
Guru
Bahasa Indonesia
2.
Wiwin Setiawati
Bag. Pengolahan
Guru
Bahasa Inggris
3.
Ii Sumiati
Bag. Pengadaan
Guru
Bahasa Indonesia
4.
Lutfi
Bag. Pelayanan
Sukwan
D3

1.5   Sumber Dana

                 Agar perpustakaan sekolah sesuai dengan yang diharapkan, maka pendanaannya harus memadai, mengingat peranan perpustakaan dalam pendidikan sangat penting. Pada hakikatnya perpustakaan sekolah merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari organisasi sekolah secara keseluruhan. Oleh karena itu, sumber dana perpustakaan sekolah dapat berasal dari anggaran rutin. Adapun  sumber dana Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari  diperoleh dari iuran anggota, BOS, Komite Sekolah, Bantuan lain yang sifatnya tidak tetap dan tidak mengikat, Dendaan dari pelanggaran batas waktu peminjaman buku.
                 Dana yang diperoleh oleh Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari perpustakaan itu sendiri. Penggunaan dana  ini dapat dilihat dari uraian berikut ini.
a.  Belanja buku                                                   :   70 %
b.  Langganan majalah / surat kabar                  :   10 %
c.  Pemeliharaan Koleksi                                     :     7 %
d.  Administrasi Perpustakaan                            :     5 %
e.  Pembinaan Profesi                                         :     5 %
f.  Cadangan                                                        :     3 %
                 Persentase penggunaan dana perpustakaan tersebut sudah dipertimbangkan dengan keadaan siswa, keadaan guru, jumlah koleksi yang ada dan intensitas penggunaan atau pelayanan.
1.6   Perlengkapan dan Peralatan Perpustakaan
                 Perlengkapan dan Peralatan yang dimiliki oleh Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari adalah sebagai berikut.
        1.6.1  Ruangan
Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari  menggunakan   ruangan  berupa kelas dengan ukuran  8 m x 15 m  = 150 m², memiliki penerangan yang cukup dan ruangan yang utuh tidak terpisah-pisah. Kapasitas ruangan ini untuk menampung 30 orang pengunjung.


1.6.2     Peralatan perpustakaan
Macam-macam peralatan yang dimiliki Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Rak buku
4
2.
Tempat  surat kabar
1
3.
Lemari buku
7
4.
Meja sirkulasi
1
5.
Meja baca kelompok
2
6.
Meja belajar perorangan
20
7.
Kabinet kartu catalog
1
8.
Kursi baca
30
9.
Meja Petugas
4

1.6.3     Perlengkapan
Perlengkapan yang ada di Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari adalah sebagai berikut.
a.      Buku inventaris koleksi buku
b.      Buku inventaris koleksi bukan buku
c.       Cap perpustakaan
d.      Bantalan cap
e.      Buku klasifikasi
f.        Komputer
g.      Kertas label
h.      Selotip
i.        Formulir kartu buku
j.        Formulir lembaran tanggal kembali
k.       Kantong kartu buku
l.        Lem
m.    Perlengkapan penjilidan

1.7    Kegiatan Teknis Perpustakaan
                        Kegiatan teknis Perpustakaan meliputi :
                    1.7.1   Pengadaan bahan pustaka (akuisisi)
Pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari meliputi  beberapa tahap :
1.7.1.1  tahap perencanaan
Setiap akan melaksanankan kegiatan pengadaan bahan   pustaka, para petugas Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari selalu bermusyawarah untuk merencanakan buku apa saja yang akan dijadikan sebagai bahan koleksinya. Tentu saja dengan mempertimbangkan setiap kebutuhan siswa, sehingga diharapkan setiap bahan pustaka dapat meningkatkan kualitas pendidikan seluruh siswa.
       1.7.1.2  Tahap pemilihan
Kriteria pemilihan bahan pustaka untuk Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari dilihat dari segi isi dan pengarangnya. Adapun alat pemilihannya menggunakan daftar buku beranotasi dengan rekomendasi dan brosur yang memuat daftar buku/bahan pustaka yang diterbitkan oleh penerbit.
    1.7.1.3   Tahap pemesanan
Setelah menentukan buku-buku/bahan pustaka yang dipilih biasanya perpustakaan ini memesan buku/bahan pustakanya langsung kepada penerbitnya atau salah seorang petugas perpustakaan mencarinya langsung ke toko-toko buku.

        1.7.2     Registrasi dan Inventarisasi Bahan Pustaka
Registrasi dan inventarisasi sudah dilaksanakan di perpustakaan ini dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1.7.2.1    Setiap pesanan buku-buku atau bahan pustaka diterima biasanya dicek terlebih dahulu apakah ada yang rusak atau tidak serta apakah buku/bahan pustaka yang diterima sesuai dengan pesanan atau tidak.
1.7.2.2    Setelah selesai pengecekan buku/bahan pustaka distempel pada bagian awal, tengah dan akhir buku.
1.7.2.3    Buku/bahan pustaka diberi nomor induk secara berurutan mulai dari nomor 1, 2, 3, 4, ….dst. Nomor induk buku ini ditulis  pada halaman judul dan di bagian samping buku.
1.7.2.4    Mendaftarkan buku/bahan pustaka ke dalam buku induk. Untuk majalah dan surat kabar belum didaftarkan kardeks.

        1.7.3     Katalogisasi
Di Perpustakaan ini  katalogisasi belum dilaksanakan.

        1.7.4     Klasifikasi
Sistem klasifikasi yang digunakan di SMP Negeri 1 Banjarsari adalah sistem DDC  (Dewey Desimal Classification). Namun penyimpanan buku di rak buku belum sesuai dengan klasifikasinya. Hal ini disebabkan karena pengetahuan siswa tentang klasifikasi buku masih rendah sehingga sewaktu menyimpan buku yang telah dibacanya tidak pada rak buku yang sesuai dengan klasifikasinya.
        1.7.5         Pelayanan
                        a. Sistem pelayanan
Sistem pelayanan pengunjung di Perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari bersifat terbuka. Diperpustakaan ini pengunjung diperkenankan langsung memilih buku/bahan pustaka yang tersedia di rak buku dan mengambilnya sendiri untuk dibaca di ruang baca atau membawanya ke bagian sirkulasi untuk dipinjam pulang atau keluar perpustakaan. Setelah selesai dibaca di ruang baca, mereka harus mengembalikan sendiri buku/bahan pustaka tersebut ke tempat semula.
b. Waktu kegiatan
Waktu kegiatan perpustakaan yang disediakan bagi pengunjung (siswa) untuk membaca atau meminjam buku adalah sebagai berikut.
1)    Senin sampai dengan Kamis mulai pukul 07.00 s.d. pukul 13.30
2)    Jumat mulai pukul 07.00 s.d. 11.00
3)     Sabtu mulai pukul 07.00 s.d. 12.45
1.7.6     Administrasi pelayanan/peminjaman
Administrasi pelayanan/peminjaman yang digunakan adalah sebagai berikut.
a.      Tanda atau label buku yang ditempatkan pada punggung buku
b.      Kartu buku yang berisi identitas buku
c.       Kantong buku tempat kartu buku yang ditempelkan dibagian belakang bagian dalam.
d.      Kartu tanda anggota
e.      Buku peminjaman bahan pustaka (berukuran lebar 8 cm dan panjang 10 cm) yang didalamnya terdapat identitas anggota atau siswa yang dilengkspi pas foto (pengganti kartu anggota), catatan mengenai nomor kode buku yang dipinjam dan tanggal kembali (pengganti kartu peminjaman), kantong buku. Buku peminjaman ini dimiliki oleh seluruh siswa dan apabila ingin meminjam buku di perpustakaan ini buku tersebut harus dibawa.
f.        Kartu buku
g.      Lembaran tanggal kembali.
h.      Kotak pengontrol pengembalian buku

1.7.7     Pemanfaatan perpustakaan
Para siswa sudah dapat memanfaatkan perpustakaannya sebagai sumber belajar dan sumber informasi guna memperluas cakrawala pengetahuan, penguasaan keterampilan, penyerapan dan pengembangan nilai dan sikap hidupnya.

1.7.8     Keanggotaan
a.      Jumlah anggota perpustakaan SMP Negeri 1 Banjarsari tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 1012 orang siswa.
b.      Jumlah pengunjung pada tahun  2010  sebanyak   13.360    orang.
c.       Jumlah peminjam pada tahun 2010 sebanyak    4.321       orang
d.      Jumlah buku yang dipinjam
1)      buku paket sebanyak 8.840 eksemplar
2)      buku fiksi sebanyak  593  eksemplar
3)      buku non fiksi sebanyak 284 eksemplar
4)      non buku (Koran) 145